Jumat, 07 November 2014

Takhrij Hadis Kalimah Tammah

Nama   : M. Zainuddin Samima                                                                   HADIS B
NIM    : 1201421330                                                                     Dra. Hj. Noorainah, M.Fil.I

 
Manuskrip Tugas



Saya melakukan penelusururan dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfaz al-Hadis al-Nabawi, dengan beberapa kata kunci sebagai berikut:
Ø  ‘Araja-Ya’ruju  (عرج – يعرج )[1]


Ø  Wajhi  ( وجه الله )[2]


Ø  Fajir   (  فاجر)[3]
 



Berdasarkan informasi tersebut diatas, saya melanjutkan penelusuran kedalam kitab-kitab hadis dengan hasil sebagai berikut:
            Terdapat didalam Muwattha’ Malik  pada bab ma yu’maru bihi min al-ta’awwuz (ما يؤمر به من التعوذ )

 ـ وحدّثني عَنْ مَالِك ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعيد ،؛ أَنَّهُ قَالَ: أُسْرِيَ بِرَسُول الله فَرَأَى عِفْريتاً مِنَ الجِن. يَطْلُبُهُ بِشُعْلَة مِنْ نَارٍ. كُلَّمَا التَفَتَ رَسُولُ الله رَآهُ. فَقَالَ لَهُ جِبْرِيل: أَفَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلِمَات تَقُولُهُنَّ. إِذَا قُلْتَهُن طَفِئَتْ شُعْلَتُهُ، وَخَرَّ لِفِيهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ الله: «بَلَى» فَقَالَ جِبْرِيلُ: فَقُلْ: أَعُوذُ بِوَجهِ الله الكَرِيمِ. وَبِكَلِمَات الله التَّامَّات. اللاَّتي لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ. مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِل مِنَ السَّمَاءِ وَشَرِّ مَا يعْرُجُ فِيهَا. وَشَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْض وَشَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا. وَمِنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ. وَمِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ والنَّهَارِ. إلاَّ طَارِقاً يَطْرُقُ بِخَيْرٍ. يَا رَحْمنُ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id ia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisrakan, beliau melihat 'Ifrit dari golongan jin mengikutinya dengan membawa sebuah obor api. Setiap menoleh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya. Maka Jibril berkata; "Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kata yang jika engkau membacanya, maka apinya akan pada dan ia akan jatuh tersungkur pada mulutnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya." Maka Jibril pun berkata; "Bacalah: ' (Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan Kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak dilampaui seorang yang baik maupun pendosa, dari kejahatan yang turun dari langit maupun kejahatan yang naik ke arahnya, dan kejahatan yang tertanam di dalam bumi dan yang keluar darinya. Dari fitnah malam dan siang, dan dari bencana malam maupun siang kecuali bencana yang mendatangkan kebaikan, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih. ( HR. Malik)[4]
Sejauh penelusuran yang dilakukan pada Kutub al-Tis’ah (kitab hadis sembilan), dan berdasarkan redaksi kalimat pada manuskrip diatas, maka hadis yang terkait hanya terdapat didalam kitab Muwattha’ Malik .

Skema Sanad
Rasulullah SAW
(w. 11 H)

Yahya Bin Sa’id Bin Qais
(w. 144 H)

Malik Bin Anas
(w. 179 H)

 









Komentar Ulama Terhadap Rawi
Ibnu Sa’id : Tsiqah
Ahmad Bin Hambal : Paling Tsabat
Abu Hatim : Tsiqah
Al-Nasa’i : Tsiqah Ma’mun
Abu Zur’ah : Tsiqah
Ibnu Hajar al-Atsqalani : Tsiqah Tsabat
Al-Dzahabi : Imam





Penjelasan
Do’a tersebut adalah doa mohon perlindungan dari Allah SWT, dari segala kejahatan dan bahaya. Doa ini diperolehi Rasullullah SAW dari Malaikat Jibril ketika sedang dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Do’a tersebut lebih masyhur di masyarakat dengan sebutan “kalimat tammah”.
Misalnya ketika dalam perjalanan, sebelum sampai ke tempat tujuan dan bermalam disesuatu tempat. Jika timbul rasa khawatir dan was-was dalam hati akan keselamatan diri dan harta benda yang dibawa, maka bacalah Kalimat Tammah ini sebanyak-banyaknya. InsyaAllah, selamat dilindungi Allah Ta’ala. Atau ketika anda merasa takut terhadap sesuatu gangguan yang menyeramkan (hantu, jin, syaitan, dsb), maka bacalah Kalimat Tammah ini.[5]
Sejarahnya
Ketika Rasullullah SAW sedang dalam perjalanan Isra’, sebelumnya sampai ketempat yang dituju, disitu Nabi SAW melihat Ifrit yang mengikuti dari belakang dengan obor api pembakar bertujuan hendak membinasakan Rasullulah SAW, lalu Malaikat Jibril mengajarkan Kalimat Sakti (Kalimah Tammah) untuk menolak dan menghancurkan Ifrit tersebut. Kalimat ini dibaca oleh Rasullulah SAW, maka Ifrit jatuh tersungkur lalu terbakar menjadi abu oleh api obornya sendiri.
Beberapa Istilah Yang Dimaksud
a.       Kejahatan yang turun dari langit adalah:
Bala, wabah penyakit, udara buruk, taufan, petir, kuman-kuman, penyakit yang beterbangan di udara dan sebagainya.
b.      Kejahatan yang naik kelangit adalah:
Catatan amal buruk yang membawa naik oleh para malaikat ke langit, ruh orang-orang jahat, iblis yang mencuri berita dari langit dan sebagainya.


c.       Kejahatan yang terjadi dimuka bumi adalah:
Gangguan syaitan, jin dan manusia, binatang buas, kezaliman, hasad-dengki, fitnah, buruk sangka, niat jahat, peperangan dan sebagainya.
d.      Kejahatan yang keluar dari bumi adalah:
Gempa bumi, tsunami, gunung berapi, gas beracun, binatang-binatang yang keluar dari

bumi, berbisa dan sebagainya.
Maka dengan ini kalimat di atas dapat dipergunakan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT. mengusir Ifrit dan syaitan yang hendak melemahkan keimanan kita dan untuk menghindarkan diri dari kejahatan manusia yang mengikuti nafsu syaitannya dan dari segala kejahatan yang ada di dunia ini.

Daftar Pustaka
A.J. Wensinck, dkk. Concordance Et Indices De LA Tradition Musulmane, diterjemahkan oleh: M.Fuad Abdul baqi’, al-Mu’jam al-Mufahras Li al-Faz al-Hadits al-Nabawi (Leiden: Brill, 1926 ), volume IV, h. 175
Mâlik bin Anas bin Mâlik bin Abi Âmir bin Amru bin Al Harits, Muwattha’ Malik  (Software Lidwa Pusaka) hadis no. 1497
Shafi Qalbu, “Kalimah Tammah (Kalimat Sempurna)” dalam http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/06/28/kalimat-tammah-kalimat-sempurna/ Diakses pada 03 Nopember 2014



[1] A.J. Wensinck, dkk. Concordance Et Indices De LA Tradition Musulmane, diterjemahkan oleh: M.Fuad Abdul baqi’, al-Mu’jam al-Mufahras Li al-Faz al-Hadits al-Nabawi (Leiden: Brill, 1926 ), volume IV, h. 175
[2] A.J. Wensinck, dkk. Concordance... volume VII, h. 151
[3] A.J. Wensinck, dkk. Concordance... volume V, h. 72
                [4] Mâlik bin Anas bin Mâlik bin Abi Âmir bin Amru bin Al Harits, Muwattha’ Malik  (Software Lidwa Pusaka) hadis no. 1497

[5] Shafi Qalbu, “Kalimah Tammah (Kalimat Sempurna)” dalam http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/06/28/kalimat-tammah-kalimat-sempurna/ Diakses pada 03 Nopember 2014

Tidak ada komentar: